Warga Jakarta Barat,
Kita Bike To Work -an yuk...
badan sehat dan mengurangi polusi udara dari penggunaan kendaraan bermotor....
Ditunggu yah....
Selain jakarta barat, masih banyak chapter2 B2W yang lain lho....
Kamis, 01 November 2007
Senin, 17 September 2007
Tahun 2040 : 2.000 pulau tenggelam
Mungkin Anda menduga, udara yang akhir-akhir ini makin panas, bukanlah
suatu masalah yang perlu kita risaukan.
"Mana mungkin sih tindakan satu-dua makhluk hidup di jagat semesta bisa
mengganggu kondisi planet bumi yang mahabesar ini?" barangkali
begitulah Anda berpikir.
Baru-baru ini, Inter-governmental Panel on Cimate Change (IPCC)
memublikasikan hasil pengamatan ilmuwan dari berbagai negara. Isinya sangat
mengejutkan. Selama tahun 1990-2005, ternyata telah terjadi peningkatan
suhu merata di seluruh bagian bumi, antara 0,15 - 0,30 C. Jika
peningkatan suhu itu terus berlanjut, diperkirakan pada tahun 2040 (33 tahun
dari sekarang) lapisan es di kutub-kutub bumi akan habis meleleh. Dan jika
bumi masih terus memanas, pada tahun 2050 akan terjadi kekurangan air
tawar, sehingga kelaparan pun akan meluas di seantero jagat. Udara akan
sangat panas, jutaan orang berebut air dan makanan. Napas tersengal
oleh asap dan debu. Rumah-rumah di pesisir terendam air laut. Luapan air
laut makin lama makin luas, sehingga akhirnya menelan seluruh pulau.
Harta benda akan lenyap, begitu pula nyawa manusia.
Di Indonesia, gejala serupa sudah terjadi. Sepanjang tahun 1980-2002,
suhu minimum kota Polonia (Sumatera Utara) meningkat 0,17o C per tahun.
Sementara, Denpasar mengalami peningkatan suhu maksimum hingga 0,87 o C
per tahun. Tanda yang kasatmata adalah menghilangnya salju yang dulu
menyelimuti satu-satunya tempat bersalju di Indonesia , yaitu Gunung
Jayawijaya di Papua.
Hasil studi yang dilakukan ilmuwan di Pusat Pengembangan Kawasan
Pesisir dan Laut, Institut Teknologi Bandung (2007), pun tak kalah
mengerikan. Ternyata, permukaan air laut Teluk Jakarta meningkat setinggi 0,8 cm.
Jika suhu bumi terus meningkat, maka diperkirakan, pada tahun 2050
daera-daerah di Jakarta (seperti : Kosambi, Penjaringan, dan Cilincing)
dan Bekasi (seperti : Muaragembong, Babelan, dan Tarumajaya) akan
terendam semuanya.
Dengan adanya gejala ini, sebagai warga negara kepulauan, sudah
seharusnya kita khawatir. Pasalnya, pemanasan global mengancam kedaulatan
negara. Es yang meleleh di kutub-kutub mengalir ke laut lepas dan
menyebabkan permukaan laut bumi - termasuk laut di seputar
Indonesia - terus meningkat. Pulau-pulau kecil terluar kita bisa lenyap
dari peta bumi, sehingga garis kedaulatan negara bisa menyusut. Dan
diperkirakan dalam 30 tahun mendatang sekitar 2.000 pulau di Indonesia
akan tenggelam. Bukan hanya itu, jutaan orang yang tinggal di pesisir
pulau kecil pun akan kehilangan tempat tinggal. Begitu pula asset-asset
usaha wisata pantai.
Peneliti senior dari Center for International Forestry Research
(CIFOR), menjelaskan, pemanasan global adalah kejadian terperangkapnya radiasi
gelombang panjang matahari (disebut juga gelombang panas / inframerah)
yang dipancarkan bumi oleh gas-gas rumah kaca (efek rumah kaca adalah
istilah untuk panas yang terperangkap di dalam atmosfer bumi dan tidak
bisa menyebar). Gas-gas ini secara alami terdapat di udara (atmosfer).
Penipisan lapisan ozon juga memperpanas suhu bumi. Karena, makin tipis
lapisan lapisan teratas atmosfer, makin leluasa radiasi gelombang
pendek matahari (termasuk ultraviolet) memasuki bumi. Pada gilirannya,
radiasi gelombang pendek ini juga berubah menjadi gelombang panas, sehingga
kian meningkatkan konsentrasi gas rumah kaca tadi.
Karbondioksida (CO2) adalah gas terbanyak (75%) penyumbang emisi gas
rumah kaca. Setiap kali kita menggunakan bahan bakar fosil (minyak,
bensin, gas alam, batubara) untuk keperluan rumah tangga, mobil, pabrik,
ataupun membakar hutan, otomatis kita melepaskan CO2 ke udara. Gas lain
yang juga masuk peringkat atas adalah metan (CH4,18%), ozone (O3,12%),
dan clorofluorocarbon (CFC,14%). Gas metan banyak dihasilkan dari proses
pembusukan materi organic seperti yang banyak terjadi di peternakan
sapi. Gas metan juga dihasilkan dari penggunaan BBM untuk kendaraan.
Sementara itu, emisi gas CFC banyak timbul dari sistem kerja kulkas dan AC
model lama.
Bersama gas-gas lain, uap air ikut meningkatkan suhu rumah kaca.
Gejala sangat kentara dari pemanasan global adalah berubahnya iklim.
Contohnya, hujan deras masih sering datang, meski kini kita sudah
memasuki bulan yang seharusnya sudah terhitung musim kemarau. Menurut
perkiraan, dalam 30 tahun terakhir, pergantian musim kemarau ke musim hujan
terus bergeser, dan kini jaraknya berselisih nyaris sebulan dari normal.
Banyak orang menganggap, banjir besar bulan Februari lalu yang merendam
lebih dari separuh DKI Jakarta adalah akibat dari pemanasan global
saja. Padahal 35% rusaknya hutan kota dan hutan di Puncak adalah penyebab
makin panasnya udara Jakarta. Itu sebabnya, kerusakan hutan di
Indonesia bukan hanya menjadi masalah warga Indonesia , melainkan juga warga
dunia. Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi),
mengatakan, Indonesia pantas malu karena telah menjadi Negara terbesar ke-3
di dunia sebagai penyumbang gas rumah kaca dari kebakaran hutan dan
pembakaran lahan gambut (yang diubah menjadi permukiman atau hutan
industri). Jika kita tidak bisa menyelamatkan mulai dari sekarang, 5 tahun
lagi hutan di Sumatera akan habis, 10 tahun lagi hutan Kalimantan yang
habis, 15 tahun lagi hutan di seluruh Indonesia tak tersisa. Di saat itu,
anak-anak kita tak lagi bisa menghirup udara bersih.
Jika kita tidak secepatnya berhenti boros energi, bumi akan sepanas
planet Mars. Tak akan ada satupun makhluk hidup yang bisa bertahan,
termasuk anak-anak kita nanti.
Cara-cara praktis dan sederhana `mendinginkan' bumi :
1. Matikan listrik. (Jika tidak digunakan, jangan tinggalkan alat
elektronik dalam keadaan standby. Cabut charger telp. genggam dari stop
kontak. Meski listrik tak mengeluarkan emisi karbon, pembangkit listrik PLN
menggunakan bahan baker fosil penyumbang besar emisi).
2. Ganti bohlam lampu (ke jenis CFL, sesuai daya listrik. Meski
harganya agak mahal, lampu ini lebih hemat listrik dan awet).
3. Bersihkan lampu (debu bisa mengurangi tingkat penerangan hingga 5%).
4. Jika terpaksa memakai AC (tutup pintu dan jendela selama AC menyala.
Atur suhu sejuk secukupnya, sekitar 21-24o C).
5. Gunakan timer (untuk AC, microwave, oven, magic jar, dll).
6. Alihkan panas limbah mesin AC untuk mengoperasikan water-heater.
7. Tanam pohon di lingkungan sekitar Anda.
8. Jemur pakaian di luar. Angin dan panas matahari lebih baik ketimbang
memakai mesin (dryer) yang banyak mengeluarkan emisi karbon.
9. Gunakan kendaraan umum (untuk mengurangi polusi udara).
10. Hemat penggunaan kertas (bahan bakunya berasal dari kayu).
11. Say no to plastic.Hampir semua sampah plastic menghasilkan gas
berbahaya ketika dibakar. Atau Anda juga dapat membantu mengumpulkannya
untuk didaur ulang kembali.
12. Sebarkan berita ini kepada orang-orang di sekitar Anda, agar mereka
turut berperan serta dalam menyelamatkan bumi
BRAVO B2W
sumber: Gunawan from forum B2W (www.b2w-indonesia.or.id)
suatu masalah yang perlu kita risaukan.
"Mana mungkin sih tindakan satu-dua makhluk hidup di jagat semesta bisa
mengganggu kondisi planet bumi yang mahabesar ini?" barangkali
begitulah Anda berpikir.
Baru-baru ini, Inter-governmental Panel on Cimate Change (IPCC)
memublikasikan hasil pengamatan ilmuwan dari berbagai negara. Isinya sangat
mengejutkan. Selama tahun 1990-2005, ternyata telah terjadi peningkatan
suhu merata di seluruh bagian bumi, antara 0,15 - 0,30 C. Jika
peningkatan suhu itu terus berlanjut, diperkirakan pada tahun 2040 (33 tahun
dari sekarang) lapisan es di kutub-kutub bumi akan habis meleleh. Dan jika
bumi masih terus memanas, pada tahun 2050 akan terjadi kekurangan air
tawar, sehingga kelaparan pun akan meluas di seantero jagat. Udara akan
sangat panas, jutaan orang berebut air dan makanan. Napas tersengal
oleh asap dan debu. Rumah-rumah di pesisir terendam air laut. Luapan air
laut makin lama makin luas, sehingga akhirnya menelan seluruh pulau.
Harta benda akan lenyap, begitu pula nyawa manusia.
Di Indonesia, gejala serupa sudah terjadi. Sepanjang tahun 1980-2002,
suhu minimum kota Polonia (Sumatera Utara) meningkat 0,17o C per tahun.
Sementara, Denpasar mengalami peningkatan suhu maksimum hingga 0,87 o C
per tahun. Tanda yang kasatmata adalah menghilangnya salju yang dulu
menyelimuti satu-satunya tempat bersalju di Indonesia , yaitu Gunung
Jayawijaya di Papua.
Hasil studi yang dilakukan ilmuwan di Pusat Pengembangan Kawasan
Pesisir dan Laut, Institut Teknologi Bandung (2007), pun tak kalah
mengerikan. Ternyata, permukaan air laut Teluk Jakarta meningkat setinggi 0,8 cm.
Jika suhu bumi terus meningkat, maka diperkirakan, pada tahun 2050
daera-daerah di Jakarta (seperti : Kosambi, Penjaringan, dan Cilincing)
dan Bekasi (seperti : Muaragembong, Babelan, dan Tarumajaya) akan
terendam semuanya.
Dengan adanya gejala ini, sebagai warga negara kepulauan, sudah
seharusnya kita khawatir. Pasalnya, pemanasan global mengancam kedaulatan
negara. Es yang meleleh di kutub-kutub mengalir ke laut lepas dan
menyebabkan permukaan laut bumi - termasuk laut di seputar
Indonesia - terus meningkat. Pulau-pulau kecil terluar kita bisa lenyap
dari peta bumi, sehingga garis kedaulatan negara bisa menyusut. Dan
diperkirakan dalam 30 tahun mendatang sekitar 2.000 pulau di Indonesia
akan tenggelam. Bukan hanya itu, jutaan orang yang tinggal di pesisir
pulau kecil pun akan kehilangan tempat tinggal. Begitu pula asset-asset
usaha wisata pantai.
Peneliti senior dari Center for International Forestry Research
(CIFOR), menjelaskan, pemanasan global adalah kejadian terperangkapnya radiasi
gelombang panjang matahari (disebut juga gelombang panas / inframerah)
yang dipancarkan bumi oleh gas-gas rumah kaca (efek rumah kaca adalah
istilah untuk panas yang terperangkap di dalam atmosfer bumi dan tidak
bisa menyebar). Gas-gas ini secara alami terdapat di udara (atmosfer).
Penipisan lapisan ozon juga memperpanas suhu bumi. Karena, makin tipis
lapisan lapisan teratas atmosfer, makin leluasa radiasi gelombang
pendek matahari (termasuk ultraviolet) memasuki bumi. Pada gilirannya,
radiasi gelombang pendek ini juga berubah menjadi gelombang panas, sehingga
kian meningkatkan konsentrasi gas rumah kaca tadi.
Karbondioksida (CO2) adalah gas terbanyak (75%) penyumbang emisi gas
rumah kaca. Setiap kali kita menggunakan bahan bakar fosil (minyak,
bensin, gas alam, batubara) untuk keperluan rumah tangga, mobil, pabrik,
ataupun membakar hutan, otomatis kita melepaskan CO2 ke udara. Gas lain
yang juga masuk peringkat atas adalah metan (CH4,18%), ozone (O3,12%),
dan clorofluorocarbon (CFC,14%). Gas metan banyak dihasilkan dari proses
pembusukan materi organic seperti yang banyak terjadi di peternakan
sapi. Gas metan juga dihasilkan dari penggunaan BBM untuk kendaraan.
Sementara itu, emisi gas CFC banyak timbul dari sistem kerja kulkas dan AC
model lama.
Bersama gas-gas lain, uap air ikut meningkatkan suhu rumah kaca.
Gejala sangat kentara dari pemanasan global adalah berubahnya iklim.
Contohnya, hujan deras masih sering datang, meski kini kita sudah
memasuki bulan yang seharusnya sudah terhitung musim kemarau. Menurut
perkiraan, dalam 30 tahun terakhir, pergantian musim kemarau ke musim hujan
terus bergeser, dan kini jaraknya berselisih nyaris sebulan dari normal.
Banyak orang menganggap, banjir besar bulan Februari lalu yang merendam
lebih dari separuh DKI Jakarta adalah akibat dari pemanasan global
saja. Padahal 35% rusaknya hutan kota dan hutan di Puncak adalah penyebab
makin panasnya udara Jakarta. Itu sebabnya, kerusakan hutan di
Indonesia bukan hanya menjadi masalah warga Indonesia , melainkan juga warga
dunia. Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi),
mengatakan, Indonesia pantas malu karena telah menjadi Negara terbesar ke-3
di dunia sebagai penyumbang gas rumah kaca dari kebakaran hutan dan
pembakaran lahan gambut (yang diubah menjadi permukiman atau hutan
industri). Jika kita tidak bisa menyelamatkan mulai dari sekarang, 5 tahun
lagi hutan di Sumatera akan habis, 10 tahun lagi hutan Kalimantan yang
habis, 15 tahun lagi hutan di seluruh Indonesia tak tersisa. Di saat itu,
anak-anak kita tak lagi bisa menghirup udara bersih.
Jika kita tidak secepatnya berhenti boros energi, bumi akan sepanas
planet Mars. Tak akan ada satupun makhluk hidup yang bisa bertahan,
termasuk anak-anak kita nanti.
Cara-cara praktis dan sederhana `mendinginkan' bumi :
1. Matikan listrik. (Jika tidak digunakan, jangan tinggalkan alat
elektronik dalam keadaan standby. Cabut charger telp. genggam dari stop
kontak. Meski listrik tak mengeluarkan emisi karbon, pembangkit listrik PLN
menggunakan bahan baker fosil penyumbang besar emisi).
2. Ganti bohlam lampu (ke jenis CFL, sesuai daya listrik. Meski
harganya agak mahal, lampu ini lebih hemat listrik dan awet).
3. Bersihkan lampu (debu bisa mengurangi tingkat penerangan hingga 5%).
4. Jika terpaksa memakai AC (tutup pintu dan jendela selama AC menyala.
Atur suhu sejuk secukupnya, sekitar 21-24o C).
5. Gunakan timer (untuk AC, microwave, oven, magic jar, dll).
6. Alihkan panas limbah mesin AC untuk mengoperasikan water-heater.
7. Tanam pohon di lingkungan sekitar Anda.
8. Jemur pakaian di luar. Angin dan panas matahari lebih baik ketimbang
memakai mesin (dryer) yang banyak mengeluarkan emisi karbon.
9. Gunakan kendaraan umum (untuk mengurangi polusi udara).
10. Hemat penggunaan kertas (bahan bakunya berasal dari kayu).
11. Say no to plastic.Hampir semua sampah plastic menghasilkan gas
berbahaya ketika dibakar. Atau Anda juga dapat membantu mengumpulkannya
untuk didaur ulang kembali.
12. Sebarkan berita ini kepada orang-orang di sekitar Anda, agar mereka
turut berperan serta dalam menyelamatkan bumi
BRAVO B2W
sumber: Gunawan from forum B2W (www.b2w-indonesia.or.id)
Selasa, 27 Maret 2007
Kenapa Masih juga "MEROKOK" ???
Dapet dari Ricky
http://sepedaku.com/index.php?topic=1475.0#msg16122
Setiap tanggal 31 Mei ditetapkan sebagai World No Tobacco Day . Berbagai kegiatan dan kampanye tentang bahaya rokok dilaksanakan di seluruh dunia dalam rangka memperingati hari tersebut. Di Nasional Institute of Infectious Diseases, di tempat penulis bertugas saat ini, terpampang poster ''World No Tobacco Day'' yang cukup besar dan mencolok.
Peringatan Hari Tanpa Rokok Sedunia ini, diharapkan menjadi kesempatan bagi kita semua untuk berpikir lagi sejenak dan menyadari kembali akan bahaya dan dampak rokok, baik untuk diri kita sendiri, maupun untuk anggota keluarga dan masyarakat banyak. Jika kita lihat kondisi di negara kita, jumlah orang yang merokok semakin bertambah. Salah satunya disebabkan karena semakin rendahnya usia anak muda yang mulai merokok.
Sementara itu kalau kita lihat di negara-negara maju, jumlah perokok justru semakin berkurang dan tempat-tempat yang diperbolehkan merokok semakin dibatasi. Ini disebabkan karena di negara-negara maju, mereka mengerti dan menyadari akan bahaya dan dampak rokok, terutama dampak dari segi kesehatan. Sementara di negara kita, terjadi persepsi yang salah yang menganggap merokok adalah tren yang ada di negara maju. Di negara maju seperti Jepang, perokok hanya boleh merokok di tempat yang disediakan tempat abu rokok. Dan tempat-tempat ini sangat terbatas dan biasanya dari segi kesehatan tidak sehat, karena kentalnya bau asap rokok. Perokok itu sendiri terkadang juga merasakan, sehingga terkadang menjadi penyebab berhentinya merokok.
Singkat kata, perokok tidak punya ruang hidup yang bebas di negara maju. Inilah barangkali yang menjadi salah satu sebab berkurangnya perokok di samping pemahaman dan kesadaran akan dampak rokok itu sendiri. Dalam rangka peringatan Hari Tanpa Rokok Sedunia ini, penulis ingin menjelaskan beberapa dampak rokok terhadap kesehatan. Walaupun secara umum semua kita menyadari bahwa rokok berbahaya buat kesehatan, tapi kebanyakan kita belum yakin, sehingga muncul pertanyaan-pertanyaan dalam hati kita. Pertanyaan tersebut antara lain, apakah benar rokok menyebabkan penyakit? Kok si Anu yang merokok terus tetap sehat. Berdasarkan buku Diseases & Disorders terbitan Anatomical Chart Company, rokok adalah zat berbahaya yang mengandung lebih 200 macam racun.
Setiap perokok menghisap dua bungkus rokok, dia telah mengurangi umurnya selama 8 tahun. Begitu juga dengan orang yang kena asap dari dua bungkus rokok, akan mengurangi umurnya selama empat tahun. Walaupun hasil studi menunjukkan hasil yang mengerikan, kebanyakan perokok tidak percaya. Hal ini disebabkan karena pada kenyataannya akibat buruk dari rokok bukanlah akibat yang bisa dirasakan dalam jangka waktu pendek. Biasanya kerusakan yang diakibatkannya terakumulasi sedikit demi sedikit dan baru bisa dirasakan langsung beberapa tahun atau beberapa puluh tahun kemudian. Hal inilah yang membuat bahaya rokok terhadap kesehatan sulit diyakini.
Rokok dan penyakit
Di Jepang baru-baru ini dilakukan studi tentang hubungan rokok dan kanker. Seperti yang diberitakan di The Asahi Shimbun terbitan 23 April 2004, studi ini dilakukan oleh tim yang dibentuk oleh Kementerian Kesehatan, Kesejahteraan, dan Tenaga Kerja Jepang, dan diketuai oleh Dr Shouichiro Zugane dari Pusat Kanker Nasional Jepang.
Studi ini dilakukan selama 10 tahun di delapan provinsi, dan menggunakan objek sebanyak 90.000 perokok yang berumur antara 40 sampai 69 tahun. Selama masa tersebut ditemukan sebanyak 5.000 orang dari perokok yang menjadi objek studi tersebut menderita kanker. Pada pria yang terbanyak adalah kanker lambung (26,3 persen), berikutnya paru-paru, usus, dan hati. Sedangkan pada wanita yang paling banyak adalah kanker payudara (17,7 persen), diikuti lambung, usus, dan paru-paru. Dari hasil kalkulasi ditemukan bahwa peluang munculnya kanker bagi perokok adalah 1,6 kali dari orang yang tidak merokok untuk pria, dan 1,5 kali untuk wanita.
Jika dikalkulasikan lagi pada pasien kanker di seluruh Jepang didapatkan hasil bahwa 29 persen (sekitar 80.000 orang) pada pria dan 4 persen pada wanita (sekitar 8.000 orang) penderita kanker adalah disebabkan oleh rokok. Artinya, hampir 90 ribu orang penderita kanker bisa dikurangi jika rokok tidak ada. Angka ini menyadari kita kembali bahwa rokok benar-benar menjadi penyebab terjadinya kanker. Studi tentang hubungan rokok dan daya ingat juga dilakukan baru-baru ini. Dari hasil analisis otak, peneliti dari Neuropsychiatric Institute at the University of California menemukan bahwa, baik jumlah dan tingkat kepadatan sel yang digunakan oleh untuk berpikir jauh lebih rendah pada orang yang merokok dibandingkan dengan orang yang tidak merokok.
Jumlah sel tersebut mempengaruhi daya ingat. Begitu juga dengan kepadatan sel tersebut. Semakin padat, semakin kuat daya ingat. Hasil penelitian yang menunjukan tingkat kepadatan sel tersebut berkurang, mempunyai implikasi bahwa daya ingat perokok tersebut menjadi berkurang. Ini merupakan efek kronis akibat merokok. Asap rokok juga menyebabkan asma, baik pada perokok itu sendiri maupun orang-orang yang kena asap rokok. Suatu penelitian di Finlandia menunjukan bahwa dewasa yang kena asap rokok berpeluang menderita asma dua kali lipat dibandingkan orang yang tidak kena asap rokok (Jaakkola et al, 2001).
Studi lain menunjukan bahwa seseorang penderita asma yang kena asap rokok selama satu jam, mengalami 20 persen kerusakan fungsi paru-paru (Dahms et al, 1998). Apalagi pada anak-anak, efek rokok lebih parah lagi. Ini disebabkan karena lebar saluran pernapasan anak-anak yang sempit, sehingga jumlah napas anak-anak lebih cepat dari orang dewasa. Akibatnya, jumlah asap rokok yang masuk ke dalam saluran pernapasan mejadi lebih banyak dibandingkan berat badannya. Selain itu, karena sistem pertahanan tubuh yang belum berkembang, munculnya gejala asma pada anak-anak jauh lebih cepat dibandingkan orang dewasa.
Hasil analisis 4.000 orang anak berumur 0-5 tahun menunjukan bahwa anak-anak yang orang tuanya merokok 10 batang sehari, menyebabkan peningkatan jumlah kasus asma serta mempercepat munculnya gejala asma pada anak-anaknya. Begitu juga anak yang kembali dari rumah sakit setelah perawatan asma akut, penyembuhannya akan terganggu karena orang tua yang merokok (Abulhosn et al, 1997). Efek asap rokok ini tidak hanya memberikan efek negatif pada anak-anak yang telah lahir, tapi juga pada janin yang masih ada di dalam rahim. Karena itu, di negara maju seperti Jepang, di seluruh rumah sakit bersalin tidak tersedia tempat yang bisa merokok. Ini karena mereka benar-benar mengerti akan bahaya rokok tersebut.
Penutup
Karena rokok berbahaya buat anak dan keluarga, maka janganlah merokok di rumah. Itu merupakan bukti bahwa kita sayang anak dan keluarga. Begitu juga di tempat-tempat lain, hindarilah merokok di tempat keramaian. Hal ini disebabkan karena merokok tidak hanya memberikan efek buat perokok sendiri, tetapi juga orang di sekitarnya yang kena asap rokok tersebut.
Karena itu, sekalipun kita tidak bisa memberhentikan rokok sama sekali, minimal kita bisa menjaga norma-norma supaya tidak merokok di tempat yang ramai, apalagi di depan anak-anak dan orang hamil. Norma ini berlaku di negara maju. Apalagi bangsa Indonesia yang mempunyai budi luhur dan sifat sopan. Penulis yakin tidak sulit bagi kita untuk melaksanakan norma tersebut. Walaupun demikian, akan lebih baik lagi kalau bisa berhenti sama sekali. Dengan berhenti merokok, kita bisa menghemat uang, sehingga kita dapat dua keuntungan, yaitu kita bisa sehat dan bisa hemat, sesuai dengan pepatah ''sambil menyelam minum air''. Semoga bahaya rokok ini menjadi renungan kita seiring Hari Tanpa Rokok Sedunia.
(Andi Utama, Peneliti Puslit Bioteknologi-LIPI dan Pemerhati Masalah Kesehatan)
Masih mau merokok?
http://sepedaku.com/index.php?topic=1475.0#msg16122
Setiap tanggal 31 Mei ditetapkan sebagai World No Tobacco Day . Berbagai kegiatan dan kampanye tentang bahaya rokok dilaksanakan di seluruh dunia dalam rangka memperingati hari tersebut. Di Nasional Institute of Infectious Diseases, di tempat penulis bertugas saat ini, terpampang poster ''World No Tobacco Day'' yang cukup besar dan mencolok.
Peringatan Hari Tanpa Rokok Sedunia ini, diharapkan menjadi kesempatan bagi kita semua untuk berpikir lagi sejenak dan menyadari kembali akan bahaya dan dampak rokok, baik untuk diri kita sendiri, maupun untuk anggota keluarga dan masyarakat banyak. Jika kita lihat kondisi di negara kita, jumlah orang yang merokok semakin bertambah. Salah satunya disebabkan karena semakin rendahnya usia anak muda yang mulai merokok.
Sementara itu kalau kita lihat di negara-negara maju, jumlah perokok justru semakin berkurang dan tempat-tempat yang diperbolehkan merokok semakin dibatasi. Ini disebabkan karena di negara-negara maju, mereka mengerti dan menyadari akan bahaya dan dampak rokok, terutama dampak dari segi kesehatan. Sementara di negara kita, terjadi persepsi yang salah yang menganggap merokok adalah tren yang ada di negara maju. Di negara maju seperti Jepang, perokok hanya boleh merokok di tempat yang disediakan tempat abu rokok. Dan tempat-tempat ini sangat terbatas dan biasanya dari segi kesehatan tidak sehat, karena kentalnya bau asap rokok. Perokok itu sendiri terkadang juga merasakan, sehingga terkadang menjadi penyebab berhentinya merokok.
Singkat kata, perokok tidak punya ruang hidup yang bebas di negara maju. Inilah barangkali yang menjadi salah satu sebab berkurangnya perokok di samping pemahaman dan kesadaran akan dampak rokok itu sendiri. Dalam rangka peringatan Hari Tanpa Rokok Sedunia ini, penulis ingin menjelaskan beberapa dampak rokok terhadap kesehatan. Walaupun secara umum semua kita menyadari bahwa rokok berbahaya buat kesehatan, tapi kebanyakan kita belum yakin, sehingga muncul pertanyaan-pertanyaan dalam hati kita. Pertanyaan tersebut antara lain, apakah benar rokok menyebabkan penyakit? Kok si Anu yang merokok terus tetap sehat. Berdasarkan buku Diseases & Disorders terbitan Anatomical Chart Company, rokok adalah zat berbahaya yang mengandung lebih 200 macam racun.
Setiap perokok menghisap dua bungkus rokok, dia telah mengurangi umurnya selama 8 tahun. Begitu juga dengan orang yang kena asap dari dua bungkus rokok, akan mengurangi umurnya selama empat tahun. Walaupun hasil studi menunjukkan hasil yang mengerikan, kebanyakan perokok tidak percaya. Hal ini disebabkan karena pada kenyataannya akibat buruk dari rokok bukanlah akibat yang bisa dirasakan dalam jangka waktu pendek. Biasanya kerusakan yang diakibatkannya terakumulasi sedikit demi sedikit dan baru bisa dirasakan langsung beberapa tahun atau beberapa puluh tahun kemudian. Hal inilah yang membuat bahaya rokok terhadap kesehatan sulit diyakini.
Rokok dan penyakit
Di Jepang baru-baru ini dilakukan studi tentang hubungan rokok dan kanker. Seperti yang diberitakan di The Asahi Shimbun terbitan 23 April 2004, studi ini dilakukan oleh tim yang dibentuk oleh Kementerian Kesehatan, Kesejahteraan, dan Tenaga Kerja Jepang, dan diketuai oleh Dr Shouichiro Zugane dari Pusat Kanker Nasional Jepang.
Studi ini dilakukan selama 10 tahun di delapan provinsi, dan menggunakan objek sebanyak 90.000 perokok yang berumur antara 40 sampai 69 tahun. Selama masa tersebut ditemukan sebanyak 5.000 orang dari perokok yang menjadi objek studi tersebut menderita kanker. Pada pria yang terbanyak adalah kanker lambung (26,3 persen), berikutnya paru-paru, usus, dan hati. Sedangkan pada wanita yang paling banyak adalah kanker payudara (17,7 persen), diikuti lambung, usus, dan paru-paru. Dari hasil kalkulasi ditemukan bahwa peluang munculnya kanker bagi perokok adalah 1,6 kali dari orang yang tidak merokok untuk pria, dan 1,5 kali untuk wanita.
Jika dikalkulasikan lagi pada pasien kanker di seluruh Jepang didapatkan hasil bahwa 29 persen (sekitar 80.000 orang) pada pria dan 4 persen pada wanita (sekitar 8.000 orang) penderita kanker adalah disebabkan oleh rokok. Artinya, hampir 90 ribu orang penderita kanker bisa dikurangi jika rokok tidak ada. Angka ini menyadari kita kembali bahwa rokok benar-benar menjadi penyebab terjadinya kanker. Studi tentang hubungan rokok dan daya ingat juga dilakukan baru-baru ini. Dari hasil analisis otak, peneliti dari Neuropsychiatric Institute at the University of California menemukan bahwa, baik jumlah dan tingkat kepadatan sel yang digunakan oleh untuk berpikir jauh lebih rendah pada orang yang merokok dibandingkan dengan orang yang tidak merokok.
Jumlah sel tersebut mempengaruhi daya ingat. Begitu juga dengan kepadatan sel tersebut. Semakin padat, semakin kuat daya ingat. Hasil penelitian yang menunjukan tingkat kepadatan sel tersebut berkurang, mempunyai implikasi bahwa daya ingat perokok tersebut menjadi berkurang. Ini merupakan efek kronis akibat merokok. Asap rokok juga menyebabkan asma, baik pada perokok itu sendiri maupun orang-orang yang kena asap rokok. Suatu penelitian di Finlandia menunjukan bahwa dewasa yang kena asap rokok berpeluang menderita asma dua kali lipat dibandingkan orang yang tidak kena asap rokok (Jaakkola et al, 2001).
Studi lain menunjukan bahwa seseorang penderita asma yang kena asap rokok selama satu jam, mengalami 20 persen kerusakan fungsi paru-paru (Dahms et al, 1998). Apalagi pada anak-anak, efek rokok lebih parah lagi. Ini disebabkan karena lebar saluran pernapasan anak-anak yang sempit, sehingga jumlah napas anak-anak lebih cepat dari orang dewasa. Akibatnya, jumlah asap rokok yang masuk ke dalam saluran pernapasan mejadi lebih banyak dibandingkan berat badannya. Selain itu, karena sistem pertahanan tubuh yang belum berkembang, munculnya gejala asma pada anak-anak jauh lebih cepat dibandingkan orang dewasa.
Hasil analisis 4.000 orang anak berumur 0-5 tahun menunjukan bahwa anak-anak yang orang tuanya merokok 10 batang sehari, menyebabkan peningkatan jumlah kasus asma serta mempercepat munculnya gejala asma pada anak-anaknya. Begitu juga anak yang kembali dari rumah sakit setelah perawatan asma akut, penyembuhannya akan terganggu karena orang tua yang merokok (Abulhosn et al, 1997). Efek asap rokok ini tidak hanya memberikan efek negatif pada anak-anak yang telah lahir, tapi juga pada janin yang masih ada di dalam rahim. Karena itu, di negara maju seperti Jepang, di seluruh rumah sakit bersalin tidak tersedia tempat yang bisa merokok. Ini karena mereka benar-benar mengerti akan bahaya rokok tersebut.
Penutup
Karena rokok berbahaya buat anak dan keluarga, maka janganlah merokok di rumah. Itu merupakan bukti bahwa kita sayang anak dan keluarga. Begitu juga di tempat-tempat lain, hindarilah merokok di tempat keramaian. Hal ini disebabkan karena merokok tidak hanya memberikan efek buat perokok sendiri, tetapi juga orang di sekitarnya yang kena asap rokok tersebut.
Karena itu, sekalipun kita tidak bisa memberhentikan rokok sama sekali, minimal kita bisa menjaga norma-norma supaya tidak merokok di tempat yang ramai, apalagi di depan anak-anak dan orang hamil. Norma ini berlaku di negara maju. Apalagi bangsa Indonesia yang mempunyai budi luhur dan sifat sopan. Penulis yakin tidak sulit bagi kita untuk melaksanakan norma tersebut. Walaupun demikian, akan lebih baik lagi kalau bisa berhenti sama sekali. Dengan berhenti merokok, kita bisa menghemat uang, sehingga kita dapat dua keuntungan, yaitu kita bisa sehat dan bisa hemat, sesuai dengan pepatah ''sambil menyelam minum air''. Semoga bahaya rokok ini menjadi renungan kita seiring Hari Tanpa Rokok Sedunia.
(Andi Utama, Peneliti Puslit Bioteknologi-LIPI dan Pemerhati Masalah Kesehatan)
Masih mau merokok?
Senin, 19 Maret 2007
Sabuk Keselamatan (Safety Belt)
Dari web nya toyota indonesia,
Toyota terus mengadakan program riset dan pengembangan untuk makin menyempurnakan aspek-aspek keamanan berkendara, baik aktif maupun pasif. Salah satu perlengkapan mendasar tersebut adalah Sabuk Keselamatan.
Penggunaan Sabuk Keselamatan secara benar akan mengurangi resiko fatal sebesar 1/15 dari setiap 1.000 kecelakaan berat dibandingkan dengan penumpang yang tidak menggunakan Sabuk Keselamatan. Sabuk Keselamatan juga merupakan alat keamanan proaktif, karena membantu pengemudi berada pada posisi yang sesuai atau nyaman, mengurangi kelelahan, sehingga lebih nyaman mengendalikan kendaraan
Bila terjadi tabrakan dari depan, mobil akan berhenti secara mendadak, sehingga penumpang dapat terlempar ke depan, membentur roda kemudi, panil instrumen atau dasbor atau kepala membentur kaca depan, bahkan dapat terlempar ke luar mobil melalui kaca depan. Namun Sabuk Keselamatan akan menahan penumpang, menjaga mereka di tempat duduknya dan mengurangi kemungkinan akibat sekunder demikian juga pada tabrakan dari belakang.
Sabuk Keselamatan mempunyai pengunci darurat (Emergency Locking Retractors/ELR).Bila terjadi tabrakan atau pengereman tiba-tiba, ELR mengunci sehingga sabuk menahan gerakan penumpang ke depan. Beberapa ELR bahkan mempunyai sensor akselerasi yang kuat yang akan mencengkeram atau menahan tali tersebut jika meluncur terlalu cepat.
from : http://www.toyota.co.id/reference/techno/article.php?article_id=263
Masih nggak mau pakai safety belt?
Tunggu tanggal main nya....
Toyota terus mengadakan program riset dan pengembangan untuk makin menyempurnakan aspek-aspek keamanan berkendara, baik aktif maupun pasif. Salah satu perlengkapan mendasar tersebut adalah Sabuk Keselamatan.
Penggunaan Sabuk Keselamatan secara benar akan mengurangi resiko fatal sebesar 1/15 dari setiap 1.000 kecelakaan berat dibandingkan dengan penumpang yang tidak menggunakan Sabuk Keselamatan. Sabuk Keselamatan juga merupakan alat keamanan proaktif, karena membantu pengemudi berada pada posisi yang sesuai atau nyaman, mengurangi kelelahan, sehingga lebih nyaman mengendalikan kendaraan
Bila terjadi tabrakan dari depan, mobil akan berhenti secara mendadak, sehingga penumpang dapat terlempar ke depan, membentur roda kemudi, panil instrumen atau dasbor atau kepala membentur kaca depan, bahkan dapat terlempar ke luar mobil melalui kaca depan. Namun Sabuk Keselamatan akan menahan penumpang, menjaga mereka di tempat duduknya dan mengurangi kemungkinan akibat sekunder demikian juga pada tabrakan dari belakang.
Sabuk Keselamatan mempunyai pengunci darurat (Emergency Locking Retractors/ELR).Bila terjadi tabrakan atau pengereman tiba-tiba, ELR mengunci sehingga sabuk menahan gerakan penumpang ke depan. Beberapa ELR bahkan mempunyai sensor akselerasi yang kuat yang akan mencengkeram atau menahan tali tersebut jika meluncur terlalu cepat.
from : http://www.toyota.co.id/reference/techno/article.php?article_id=263
Masih nggak mau pakai safety belt?
Tunggu tanggal main nya....
Senin, 12 Maret 2007
Himbauan dari BMG
Langganan:
Postingan (Atom)