Copy paste from:
http://abughifari.blogspot.com/feeds/posts/default
Hidangan Pesta
Pernahkah Anda menyelenggarakan pesta pernikahan? atau kalau tidak, Anda memenuhi undangan kerabat yang tengah melangsungkan acara syukuran pernikahan salah satu keluarganya.
Salah satu dari pilihan di atas tentu semua sudah pernah.....
Pernahkan kita mengamati tamu undangan yang hadir pada saat penyelenggaraan acara tersebut. Kalau kita amati secara seksama hampir 90% setiap penyelenggaraan acara syukuran tersebut dihadiri oleh orang-orang kaya atau paling tidaklah setengah kaya. Jarang sekali kita menemui kaum dhuafa.
Kenapa demikian, karena mindset atau pola pikir sebagian dari kita meniatkan pesta tersebut bukan karena keihklasan akan ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT namun lebih karena ingin pamer dan ingin dipuji.
Dari rencana mencetak undangan sudah ditentukan siapa yang bakal diundang dan terkadang undanganpun kualitasnya dibedakan antara yang mempunyai status sosial tinggi dengan yang biasa. Tempat hidangan makananpun dibedakan sesuai dengan strata sosialnya.
PadahalRasulullah SAW bersabda:
“Seburuk-buruk makanan adalah makanan pesta pengantin (walimah), kerana yang diundang hanya orang-orang kaya, tanpa orang-orang faqir.” (Muttafaq ’alaih).
Kalaulah kita ingin mendapatkan keberkahan dari makanan yang kita hidangkan sebagai rasa syukur kita kepada Allah SWT, penuhi dan undanglah kaum faqir yaitu orang-orang dhuafa. Wallahualam bishawab
http://abughifari.blogspot.com/feeds/posts/default
Hidangan Pesta
Pernahkah Anda menyelenggarakan pesta pernikahan? atau kalau tidak, Anda memenuhi undangan kerabat yang tengah melangsungkan acara syukuran pernikahan salah satu keluarganya.
Salah satu dari pilihan di atas tentu semua sudah pernah.....
Pernahkan kita mengamati tamu undangan yang hadir pada saat penyelenggaraan acara tersebut. Kalau kita amati secara seksama hampir 90% setiap penyelenggaraan acara syukuran tersebut dihadiri oleh orang-orang kaya atau paling tidaklah setengah kaya. Jarang sekali kita menemui kaum dhuafa.
Kenapa demikian, karena mindset atau pola pikir sebagian dari kita meniatkan pesta tersebut bukan karena keihklasan akan ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT namun lebih karena ingin pamer dan ingin dipuji.
Dari rencana mencetak undangan sudah ditentukan siapa yang bakal diundang dan terkadang undanganpun kualitasnya dibedakan antara yang mempunyai status sosial tinggi dengan yang biasa. Tempat hidangan makananpun dibedakan sesuai dengan strata sosialnya.
PadahalRasulullah SAW bersabda:
“Seburuk-buruk makanan adalah makanan pesta pengantin (walimah), kerana yang diundang hanya orang-orang kaya, tanpa orang-orang faqir.” (Muttafaq ’alaih).
Kalaulah kita ingin mendapatkan keberkahan dari makanan yang kita hidangkan sebagai rasa syukur kita kepada Allah SWT, penuhi dan undanglah kaum faqir yaitu orang-orang dhuafa. Wallahualam bishawab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar