Masih perlukah charger ponsel disertakan dalam paket penjualan pronsel baru?
Misalnya pada ponsel, saya menggunakan ponsel sampai benar-benar dikatakan mati total...
Saya alhamdulillah beberapa kali punya rejeki membeli ponsel baru,
Di paket penjualan selalu disertakan charger ponsel...
Namun saya pikir, charger ponsel yang lama juga masih bagus dan dapat dipakai, sayang jika tidak dimanfaatkan dan hanya menjadi "sampah" di kamar.
Dengan adanya standar Micro-B USB ini menjadi bentuk konektor standar charger ponsel, maka efeknya kita akan lebih ramah lingkungan... dalam arti tidak perlu "terpaksa" memiliki charger ponsel baru sedangkan yang lama masih bagus dan berfungsi dengan baik.
Dengan tidak menyertakan charger ponsel di paket penjualan ponsel baru, maka otomatis biaya ponsel baru mestinya akan lebih murah.
Efek lainnya, kemasan ponsel baru juga bisa dibuat lebih ringkas (karena tidak ada tempat untuk charger) sehingga biaya bahan (karton/ kertas) untuk membungkus paket penjualan ponsel baru akan lebih sedikit dan tentunya akan lebih murah.
Yang belum punya charger USB gimana?
Yah beli saja charger sebagai optional.
Dampak lainnya juga akan menguntungkan konsumen,
Jika benar Micro-B USB sudah menjadi standar sistem pengisian battery di semua jenis dan merk perangkat ponsel, kita sebagai konsumen tidak perlu bingung membawa charger yang berbeda-beda.
Bahkan kalau misalnya kita ke rumah teman, kita bisa pinjam charger ponsel teman kita meskipun beda merk dan jenis ponsel...
Apa bisa meskipun beda merk dan type ponsel?
bisa donk...
Karena port Micro-B USB itu voltasenya sudah standar, voltase yang dikeluarkan itu 5 Volt...
ini saya dapat dari http://en.wikipedia.org/
Tuh, pin nomor 1 dan nomor 5 adalah sumber listriknya...
Jadi tidak masalah meskipun berbeda merk dan type ponsel, berbeda merk dan type charger selama standarnya mengacu ke standar internasional Micro-B USB
Mungkin kabel USB juga tidak perlu lagi disertakan dalam paket penjualan ponsel baru.
Sudah siapkah?
Semoga cepat terealisasi...
Dunia akan lebih ramah lingkungan,
karena tidak ada sampah charger ponsel hanya karena konsumen ponsel harus membeli paket ponsel baru yang sudah include charger...
On 17 February 2009, the GSM Association (GSMA) announced[45] that they had agreed on a standard charger for mobile phones. The standard connector to be adopted by 17 manufacturers including Nokia, Motorola and Samsung is to be the micro-USB connector (several media reports erroneously reported this as the mini-USB). The new chargers will be much more efficient than existing chargers.[45] Having a standard charger for all phones means that manufacturers will no longer have to supply a charger with every new phone. The basis of the GSMA's Universal Charger Solution (UCS) is the technical recommendation from OMTP and the USB-IF battery charging standard.[46][47][48]Saya tergolong konsumen yang menggunakan barang sampai kegunaannya benar-benar habis,
Misalnya pada ponsel, saya menggunakan ponsel sampai benar-benar dikatakan mati total...
Saya alhamdulillah beberapa kali punya rejeki membeli ponsel baru,
Di paket penjualan selalu disertakan charger ponsel...
Namun saya pikir, charger ponsel yang lama juga masih bagus dan dapat dipakai, sayang jika tidak dimanfaatkan dan hanya menjadi "sampah" di kamar.
Dengan adanya standar Micro-B USB ini menjadi bentuk konektor standar charger ponsel, maka efeknya kita akan lebih ramah lingkungan... dalam arti tidak perlu "terpaksa" memiliki charger ponsel baru sedangkan yang lama masih bagus dan berfungsi dengan baik.
Dengan tidak menyertakan charger ponsel di paket penjualan ponsel baru, maka otomatis biaya ponsel baru mestinya akan lebih murah.
Efek lainnya, kemasan ponsel baru juga bisa dibuat lebih ringkas (karena tidak ada tempat untuk charger) sehingga biaya bahan (karton/ kertas) untuk membungkus paket penjualan ponsel baru akan lebih sedikit dan tentunya akan lebih murah.
Yang belum punya charger USB gimana?
Yah beli saja charger sebagai optional.
Dampak lainnya juga akan menguntungkan konsumen,
Jika benar Micro-B USB sudah menjadi standar sistem pengisian battery di semua jenis dan merk perangkat ponsel, kita sebagai konsumen tidak perlu bingung membawa charger yang berbeda-beda.
Bahkan kalau misalnya kita ke rumah teman, kita bisa pinjam charger ponsel teman kita meskipun beda merk dan jenis ponsel...
Apa bisa meskipun beda merk dan type ponsel?
bisa donk...
Karena port Micro-B USB itu voltasenya sudah standar, voltase yang dikeluarkan itu 5 Volt...
ini saya dapat dari http://en.wikipedia.org/
Pin | Name | Cable color | Description |
---|---|---|---|
1 | VBUS | Red | +5 V |
2 | D− | White | Data − |
3 | D+ | Green | Data + |
4 | ID | None | Permits distinction of A plug from B plug * A plug: connected to Signal ground * B plug: not connected |
5 | GND | Black | Signal ground |
Tuh, pin nomor 1 dan nomor 5 adalah sumber listriknya...
Jadi tidak masalah meskipun berbeda merk dan type ponsel, berbeda merk dan type charger selama standarnya mengacu ke standar internasional Micro-B USB
Mungkin kabel USB juga tidak perlu lagi disertakan dalam paket penjualan ponsel baru.
Sudah siapkah?
Semoga cepat terealisasi...
Dunia akan lebih ramah lingkungan,
karena tidak ada sampah charger ponsel hanya karena konsumen ponsel harus membeli paket ponsel baru yang sudah include charger...
Memang jika dilihat memang seperti itu trend yang ada. Charger ponsel sudah mulai mengarah ke micro USB. Contohnya pada ponsel BB, Samsung tipe Android, Nokia dibeberapa seri terakhir.
BalasHapusTipe charger yang sama akan memudahkan pengguna yang memiliki 2 hp tipe berbeda, sehingga tidak perlu membawa 2 charger.
Namun charger adalah perangkat bawaan standard saat pembelian hp, yang tanpanya hp tak bisa dioperasikan.
Andaikata anda membeli motor namun tak ada tangki bensinnya tentu anda komplain karena tanpanya motor tak bisa dioperasikan. Walaupun tentu saja ATPM menyediakan tangki bensin untuk dibeli.
Dan andaikata memang hal itu terjadi, vendor2 ponsel akan menerima komplain besar-besaran karena hal ini. Dan mungkin dapat juga membatalkan transaksi yang seharusnya terjadi karena tidak lengkapnya perlengkapan standar ponsel.
@retaildesigns:
BalasHapusMmmm...
Mungkin menurut saya lebih tepatnya bukan membeli motor tanpa tangki bensin,
tapi
Membeli sepeda motor tanpa mendapatkan lagi helm atau jaket sebagai bonusnya...
Jika membeli motor tanpa tangki bensin, itu sama saja seperti membeli ponsel tanpa dipasang antena.
Menurut saya sih oke aja yah menghilangkan charger dalam paket penjualan ponsel baru.
Toh kalau nanti semua charger ponsel sudah standar menggunakan Micro-B USB, charger micro USB ini akan menumpuk di rumah2 yang sudah beberapa kali beli ponsel.
Paling yang komplain hanyalah user yang baru pertama kali akan menggunakan ponsel.
Hanya sharing... :)
Mantap infonya... saya menggabungkan charger mobil model lama dengan kabel micro usb. mengurangi sampah dan ngirit he..he....
BalasHapuswww.andesteknik.co.cc
wah boleh donk om Anto bagi2 ilmu dan tips cara bikinnya... hehehe...
BalasHapusDitunggu link nya...