Atas permintaan beberapa sahabat,
Saya coba berbagi tips mengendarai mobil matic agar asik...
Sebenarnya sudah sering saya sharing di berbagai komunitas,
namun beberapa sahabat minta kalau bisa ditulis saja di blog ini supaya jika ada yang butuh info seputar mengemudi mobil matic tinggal lihat disini.
Oke, kembali ke matic...
Disini saya tidak menunjukkan bahwa cara mengemudi mobil matic saya adalah cara mengemudi yang paling baik...
Bukan...
Saya hanya berbagi pengalaman saya tentang cara optimum (menurut saya) untuk memanfaatkan teknologi transmisi automatic pada mobil.
Dan mungkin bagi yang baru mulai mengemudi mobil matic, artikel ini bisa bermanfaat...
Sering saya dengar ucapan-ucapan begini...
"Mobil matic nggak enak di tanjakan, pelan banget nggak bertenaga"
"Loh posisi 2 atau D3 itu bukannya buat tanjakan atau turunan saja?"
"Akselerasi matic lambat, tidak enak buat ngebut"
Dan banyak ucapan lainnya...
Sebelum masuk ke posisi tuas-tuas transmisi matic,
Di tuasnya biasanya ada mekanisme pengunci (lock)...
Sistem pengunci posisi tuas ini belum tentu berupa tombol, tapi tergantung sistem yang dibuat pabrik...
Ada yang berbentuk tombol untuk membuat tuas transmisi dapat berpindah (umumnya banyak seperti ini),
Ada yang tuasnya di geser ke salah satu sisi samping setiap ingin memindahkan transmisi (misalnya tuas honda crv 2002-2007 yang ada di dashboard, versi indonesia tuasnya harus di geser ke arah kanan sebagai sistem penguncinya agar tuas tidak mudah naik turun sendiri),
Ada yang tidak perlu dipencet dan di geser namun cukup ikuti alur posisi gigi sistem gate macam innova dsb.
Sumber Foto : brosur Toyota Astra Motor
Sistem lock ini TIDAK HARUS SELALU DIPENCET/dipakai setiap berpindah posisi gigi.
Dia dibuat untuk safety untuk menjaga kenyamanan berkendara...
Misalnya,
Saat sedang parkir untuk memindahkan tuas dari P ke R harus mencet tombol ini dulu,
Bayangkan kalau sedang parkir dan nggak sengaja tuas tertarik anak kecil dari P ke R... mundurlah mobil itu...
Saat membaca buku manual kendaraan, umumnya kita pusing menghafal posisi mana ke posisi mana yang harus mencet tombol lock dan posisi mana ke mana yang tidak harus pencet tombol.
Sistem lock ini tidak perlu dihafalkan.
Yang jelas kalau posisi tuas matic tidak bisa dipindah, berarti kita harus pencet tombol lock.
*ini rule (aturan) gampangnya yang perlu kita pahami pertama.
*rule yang ke dua,
pastikan injak rem saat ingin maju atau mundurkan kendaraan.
mobil matic meskipun tidak di gas, saat masuk ke posisi D atau R dia akan bergerak (meskipun pelan). Maka dari itu pastikan injak rem...
Lanjut...
Umumnya transmisi matic ada posisi P, R, N, D dan sebagainya...
P,
Kita harus memasukkan tuas ke posisi P ini saat memarkir mobil.
Posisi ini sebenarnya posisi neutral, namun bagian as penggerak rodanya diganjal semacam pengunci, jadi mobil tidak bisa didorong maju maupun mundur.
Jika kita mematikan mesin mobil dan posisi tuas transmisi belum di P, pasti kita tidak bisa mencabut kunci mobil. Inilah alasan safety yang dibuat oleh pabrik.
R,
R kepanjangan dari Reverse atau mundur.
Jelas deh yang ini, kita gunakan posisi R ini untuk mundur.
Yang perlu diingat,
Saat perpindahan dari maju ke mundur atau sebaliknya, posisi kendaraan harus benar-benar berhenti.
Kalau tidak, transmisi bisa rusak...
Tidak dalam sekejap rusak, namun umur transmisi akan lebih cepat minta di opname di bengkel matic. Hahaha...
Pasti sobat tidak mau kan transmisi maticnya cepat rusak?
N,
Ini Neutral.
Mirip seperti P, namun posisi as rodanya tidak dikunci sehingga mobil bisa didorong maju atau mundur.
Posisi N ini biasanya saya pakai saat lampu lalulintas menyala merah atau saat terjebak di kemacetan,
Kenapa di N dan bukan di P?
Karena kalau dari D ke N , jaraknya tidak terlalu jauh, dan tidak perlu menekan tombol lock.
Jadi saat kita mau jalan, kita pun dengan cepat memasukkan tuas dari N ke D.
Begitupun saat ingin meneutralkan transmisi dari D ke N, kita tinggal dorong sedikit (satu langkah tuas) saja sudah neutral.
Kalau kita harus pindahkan dari D ke P untuk sekedar berhenti di kemacetan, waduh abis waktunya banyak.
Bayangkan dari D ke N trus pencet lock lalu ke R lalu baru bisa ke P.
Sebaliknya, saat kendaraan mulai jalan karena lampu lalulintas menyala hijau, kita akan repot pencet lock lalu pindahkan tuas dari P ke R ke N ke D... Lama jadinya....
Oh iya,
Saya menyarankan kalau kita terjebak macet atau menunggu lampu lalulintas menyala hijau, sebaiknya kita taruh tuas ke N.
Kenapa ke N?
Karena saat di posisi D namun mobil kita rem, otomatis kerja rem agak berat, karena mobil sebenarnya ingin maju tapi ditahan rem. Nanti kampas rem nya lebih cepat minta ganti...
Lalu efek lainnya kalau kita di D tapi mobil kita rem dalam waktu lama maka bahan bakar akan lebih boros.
Kenapa?
Karena seperti kita berusaha sekuat tenaga ingin maju, namun baju kita ditarik dan ditahan seseorang. Kita habis tenaga untuk bergerak tapi tidak maju-maju.
Kalau di mobil ada indikator LOAD mesin (beban mesin), lihat deh load saat di N dan load saat di D tapi mobil di rem.
Pasti lebih ringan load saat di N...
Nah disini sudah terlihat bagaimana tips mengemudi matic agar bahan bakarnya irit, yaitu jangan biasakan tuas di posisi D tapi mobil di rem, karena sudah pasti bahan bakar akan lebih boros.
Saat parkir paralel, kendaraan kita harus dalam keadaan bisa didorong maju atau mundur.
Nah bagaimana caranya memindahkan tuas ke N tapi mesin mati?
Coba baca buku petunjuk kendaraan masing-masing.
Ini ada berbagai cara, dari hanya memasukkan kunci kontak di lubang dekat tuas transmisi, sampai ada juga yang harus melepas cover lalu memasukkan pinsil ke dalam lubang tertentu...
Tiap mobil bermacam-macam deh...
Yang pentjng jangan sampai mobil kita parkir paralel namun menghalangi mobil lain yang ingin keluar atau bergerak...
Lanjut ke... D,
D ada yang menyebut dengan Drive atau Driving.
Kalau R tadi untuk mundur, sesuai namanya D digunakan untuk maju...
Mobil matic dirancang tinggal injak gas untuk menggerakkan kendaraan dan rem untuk menghentikan kendaraan.
Kalau sudah masuk ke D, kita tidak perlu pusing untuk mengatur kapan harus pindah-pindah gigi, pokoknya tinggal gas dan rem saja... hehehe...
Kebanyakan orang hanya paham sampai disini (fungsi P - R - N - D),
Tapi umumnya pada posisi lain tidak begitu paham...
Ada posisi O/D, D3, 3, 2, 1, L, S dan sebagainya tergantung fitur dan teknologi transmisi kendaraan yang orang banyak hanya tahu itu dipakai untuk tanjakan dan turunan saja...
oh iya, posisi-posisi tuas ini digunakan seperti D yang untuk maju, namun tugasnya hanya menahan sampai di gigi maju ke berapa.
perpindahan dari D ke posisi-posisi ini pin bisa dilakukan dalam keadaan mobil sedang melaju.
Untuk memindahkan tuas dari D ke posisi lainnya yang dibawah, umumnya tidak bisa langsung naik turunkan tuas transmisi, harus sambil memencet tombol lock (safety yang dibuat pabrik).
Dibuat harus memencet lock karena untuk memastikan pengemudi apakah benar-benar butuh posisi gigi dibawahnya? Jika oke, yah silahkan pencet tombol lock baru turunkan tuas... begitu kira-kira.
Namun untuk mengembalikan posisi tuas ke arah D, biasanya dia tidak perlu pencet tombol lock, cukup naikkan saja ke atas sampai D.
Disini saya akan berbagi tips nya...
Mengemudi di posisi D memang praktis dan nyaman,
Tapi tenaga kendaraan yang diharapkan dan konsumsi bahan bakar mobil matic umumnya tidak sesuai harapan.
Mobil matic akan di cap tidak bertenaga dan boros bahan bakar.
Begini,
Matic memang di design agar pengemudi tidak perlu mikir kapan harus pindah gigi dan tidak perlu injak pedal kopling.
Namun didalamnya tetap ada kombinasi percepatan yang bisa berupa kombinasi gigi transmisi seperti transmisi mobil transmisi manual dan ada yang berupa belt cvt.
Kita bisa atur posisi gigi hanya bisa naik sampai posisi gigi ke berapa atau ditahan di gigi berapa sesuai kemauan kita saat mengemudi.
Kalau kita taruh di D,
Jika matic mobil misalnya 5 speed, maka transmisi mobil akan otomatis berpindah-pindah dari gigi 1 sampai gigi 5.
Kalau matic mobilnya 4 speed, maka transmisi mobil akan otomatis berpindah-pindah dari gigi 1 sampai gigi 4.
Kalau 7 speed? Nah pasti bisa jawab sendiri deh...
Saya pakai contoh kasus saja yah supaya mudah,
"Saya ingin menyusul kendaraan, tapi kok respon tenaga mobil lambat banget sehingga saya sering gagal menyusul kendaraan di depan saya yang jalannya nanggung (cepat tidak, lambat juga tidak)?"
Nah saat ingin menyusul kendaran, kita butuh tenaga lebih dengan menurunkan gigi transmisi (mirip seperti mobil manual),
Ada dua cara menurunkan gigi transmisi 1 tingkat ke bawah, yaitu dengan :
- kick-down,
menginjak pedal gas sampai mentok. Nanti gigi akan turun 1 posisi.
Tapi cara ini kurang nyaman, karena saat menginjak pedal membuat akselerasi mobil meningkat, dan begitu pedal mentok gigi transmisi turun, maka akan menimbulkan seperti perpindahan gigi yang kaget (tidak halus). Biasanya penumpang yang sedang tidur nyaman pun kadang jadi terbangun.
- Aktifkan O/D OFF atau D3,
O/D adalah singkatan dari Over Drive.
Kalau kita aktifkan O/D OFF, maka mobil tidak bisa mencapai posisi gigi yang paling tinggi.
Kalau di matic 5 speed, yah jadi turun dari gigi 5 ke 4.
Kalau di matic 4 speed, yah turun dari gigi 4 ke 3.
Prinsipnya begitu deh...
Sama kan kalau kita pakai mobil manual saat ingin menyusul kendaraan di depannya, kita umumnya menurunkan posisi gigi, nah di matic bisa... caranya yah itu...
Sekarang penulisan tombol
O/D sudah tidak begitu banyak dipakai,
Gantinya ditulis
D3 atau
3 saja...
Fungsi tombol
D3 atau
3 sama saja dengan
O/D OFF.
Dalam situasi tertentu,
Kita butuh menurunkan posisi gigi lebih dari itu, misalnya kita dihadapkan di jalanan menanjak.
Saya kalau mengemudi dari jakarta ke bandung lewat tol cipularang bahkan bisa sampai turun ke posisi 2.
Namun pastikan jangan sampai rpm mesin meraung kencang sampai di area merah. Bisa merusak mesin nantinya...
Setelah kita menyalip kendaraan atau kita sudah dapat tenaga yang diinginkan, jangan lupa menaikkan kembali posisi tuas transmisi ke atas agar mobil dapat melaju kembali dengan nyaman.
Bagaimana kalau tanjakannya sangat curam?
Ya kita pakai tuas di posisi 1 atau L.
Karena kita benar-benar butuh tenaga untuk menanjak.
Sama lah seperti mobil manual, masa mau nanjak pake gigi 3 atau 4? Pasti umumnya kita tahan di 1 atau di 2 kan?
Untuk kebutuhan menyalip kendaraan dan menanjak saya harap sudah paham dengan penjelasan di atas,
Semoga tidak ada lagi keluhan mobil matic tidak enak buat nanjak... hehehe...
Untuk kondisi jalan menurun membutuhkan bantuan engine brake/ pengereman mesin.
Sama seperti mobil manual, kita harus menurunkan posisi gigi.
Di matic kita dapat menahan gigi hanya bisa naik otomatis sampai gigi berapa....
Misalnya turunannya landai yah masih bisa lah dibiarkan di D.
Tapi kalau turunannya mulai curam yah bisa diturunkan ke D3 atau 3 atau aktifkan O/D OFF.
Kalau butuh engine brake lebih kuat lagi, yah bisa pindahkan tuas sampai posisi 2 atau bahkan sampai posisi 1 atau L.
Ada
S,
S biasanya untuh shifting manual (perpindahan gigi layaknya manual) dengan Paddle Shift.
Nah kalau masuk ke posisi ini, kita bisa memainkan posisi gigi menggunakan paddle shift ala mobil formula-1.
Pedal di kiri umumya untuk
menurunkan (-) posisi gigi,
Pedal di kanan umumnya untuk
menaikkan (+) posisi gigi.
Sudah makin paham kan?
Mobil matic mirip seperti mobil manual kok...
Kita bisa tahan si transmisi matic hanya bisa pindah sampai gigi berapa yang kita butuhkan.
Saya sering dikomentarin sama penumpang,
"Nyupir mobil matic kok kayak nyupir mobil manual sih?"
Yah begitulah saya,
Bahkan saat baru bayar tol, saya mulai jalan dari posisi 3, begitu tertahan di posisi 3 dan tenaga mesin yang diinginkan dicapai, saya baru pindahkan tuas ke D.
Saat macet merayap (tidak berhenti tapi masih bisa jalan 10 - 20 km/jam) saya lebih senang pakai di posisi 2. Setelah mulai lancar baru naik ke 3 atau bisa langsung ke D.
Dengan cara-cara ini saya bisa mendapatkan tenaga kendaraan yang saya harapkan dan bisa menghemat bahan bakar.
Banyak yang heran kok bisa mobil matic irit?
Tapi begitu lihat catatan pembelian bahan bakar mobil yang saya pakai, mereka baru percaya.
*saya selalu mengisi bahan bakar full tank dan mencatat tanggal, odometer, dan jumlah liter bahan bakar yang saya beli. Jadi bisa menghitung konsumsi bahan bakarnya lebih jelas daripada yang ditampilkan di MID (Multi information Display) kendaraan.
Sekedar sharing,
- Untuk innova 2.0 A/T saya bisa dapat 1 liter untuk 9 -11 km.
- Untuk CRV 2.0 A/T mesin K20, saya bisa dapat 1 liter untuk 9 -10 km.
Ini mobil yang biasa saya pakai sehari-hari. Saya selalu menyalakan A/C karena saya tidak merokok dan males kalau kabin kotor kemasukan debu jalanan. Hehehe...
Pertanyaan selanjutnya,
"Apa tidak cepat rusak kalau mobil matic dipakai seperti begitu "
Pada dasarnya posisi gigi transmisi matic selalu berpindah-pindah.
Saat kita memainkan tuas transmisi matic selain di D, kita hanya menahan kenaikan gigi hanya bisa sampai gigi ke berapa.
Jadi tidak ada masalah terhadap sistem perpindahan giginya.
Analoginya mungkin begini,
Di posisi D,
Kita melaju pertama dengan gigi 1,
Saat putaran mesin meninggi, dan kecepatan bertambah, tekanan oli ATF memaksa solenoid gigi 2 membuka dan pindahlah ke gigi 2.
Saat putaran mesin meninggi lagi dan kecepatan bertambah, memaksa solenoid gigi 3 membuka dan pindahlah ke gigi 3.
Dan seterusnya...
Begitupun saat tekanan oli ATF menurun, gigi juga kan bertahap turun.
Menahan di di salah satu posisi gigi rasanya tidak akan merusak sistem matic.
Dan sebab itulan dibikin pilihan posisi selain D (L atau 1, 2, D3 atau 3)
Malah jika jarang dipakai dan tiba-tiba dipakai mungkin dia bisa seperti macet.
Mirip seperti gembok yang sudah lama tidak di buka, gembok tersebut umumnya akan sulit terbuka...
Yah bukannya harus sering dimainkan gaya manual...
Tapi sesekali yah dipakai, jangan di D terus...
Sekali lagi, saya bukan ngajarin cara kasar...
Untuk sehari-hari cukup gunakan D, namun jika butuh tenaga lebih atau sekedar membandingkan efisiensi bahan bakar yah boleh dicoba tips saya di atas...
Yang penting jangan biarkan mesin sering meraung kencang dan perpindahan gigi kasar...
Harus bisa mengira-ngira saat yang tepat kapan harus berpindah posisi gigi.
Untuk dasarnya mungkin sekian dahulu,
Sudah cukup panjang juga kan?
Capek bacanya... Hahaha...
Mengenai fitur matic lainnya kita bahas di lain waktu...